Unit Kegiatan Mahasiswa Club Entrepreneur Kampus Al Fithrah (UKM CEKA) menggelar Workshop Entrepreneur pada Sabtu-Minggu, tanggal 12-13 Februari 2022.
Kegiatan ini didukung penuh oleh beberapa elemen kampus, di antaranya, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STAI Al Fithrah, Unit Pengepul Zakat Badan Amil Zakat Nasional Yayasan Al Khidmah Inondenesia (UPZ BAZNAS YAKIN), serta Unit Kegiatan Mahasiswa Komunitas Informasi dan Teknologi STAI Al Fithrah (UKM KITA).
Workshop Entrepreneur ini merupakan serangkaian upaya untuk menumbuhkan jiwa entrepreneur generasi muda serta masyarakat agar terpatik semangatnya dalam berentreprenur dan diharapkan dapat bersaing di era millenial ini dengan digital marketing.
Workshop ini berlangsung dari pukul 09.00-16.00 WIB yang diikuti oleh perwakilan dari BEM STAI Al Fithrah, Perwakilan Himpunan Mahasiswa (Hima) Prodi (Program Studi) dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) baik dari STAI Al Fithrah maupun kampus lainnya.
Selain itu, masyarakat umum dari jenjang SMA/SMK sederajat hingga masyarakat umum juga turut berpartisipasi dalam workshop tersebut. Bertempat di Auditorium lantai empat STAI Al Fithrah Surabaya, acara yang diawali dengan tawasul yang dipimpin oleh Ustadz Ahmad Syatori, M. Fil. I. Kemudian dilanjutkan dengan sambutan ketua pelaksana yang kali ini diwakilkan oleh Farid Wildan Kurniawan berlangsung dengan baik.
Ketua STAI Al Fithrah, Dr. H Rosidi, M. Fil. I menyampaikan terkait pentingnya pemahaman digital marketing di era millennial ini, meskipun sebenarya digital marketing sudah ada sejak lama. “Digital marketing saat ini menjadi diksi dan fenomena yang sedang booming, apalagi dua tahun terakhir karena terjadinya pandemi. Jika kita berkiblat dari dunia barat atau Eropa digital marketing ini sudah diperkenalkan sejak tahun 2000-an. Telat mungkin bagi kita, namun tidak ada kata terlambat untuk belajar.” Papar beliau.
Disambung dengan sambutan dari Pembina UKM CEKA, Pratama Surya Bagus Kusuma, M. Si beliau berharap dengan diadakannya workshop ini bukan hanya mendapatkan teori ilmiah saja. Akan tetapi juga pengalaman-pengalaman yang disertai dengan praktik secara langsung. Kemudian gunakanlah media internet dengan optimal
Lalu ditambahi oleh Presiden BEM STAI Al Fithrah Surabaya, Kak Lifa Ainur Rahmah menyampaikan sepenggal sajak dari Buya Hamka, “Kalau kita ingin jaya dibidang keilmuan, di luar kita akan diam. Kalau kita jaya di eksistensi masyarakat, di luar kita juga akan diam. Tetapi jika kita jaya di bidang ekonomi maka orang luar akan memandang kita.”
“Dengan demikian disimpulkan pula, bahwa ekonomi menjadi urgensi di kehidupan bermasyarakat yang mana dalam hal sekecil apapun membutuhkan ekonomi. Diharapkan dengan workshop ini dapat mematik semangat untuk berentrepreneur demi meningkatkan taraf ekonomi. Menyumbangkan pemuda-pemuda yang bisa menciptakan ekonomi yang kreatif dan inofatif.” pungkasnya
Pada hari pertama, ada lima narasumber yang menyampaikan materi dengan sangat luar biasa. Petama disampaikan oleh Ibu Anjani Amidya Kirana, BES. Beliau memaparkan materi terkait transformasi digital. Dimana ada tiga aspek yang perlu dipahami untuk dapat bertranformasi yakni, Sumber Daya Manusia (SDM), Bisnis (produk atau jasa), dan Teknologi. Sebelumnya beliau memberikan pengantar bahwa di era sekarang istilah GIG Ekonomi menjadi hal yang lumrah. GIG Ekonomi sebenarnya merupakan sistem tenaga kerja bebas dimana perusahaan hanya mengontrak pekerja independen dalam jangka waktu pendek. Kata GIG berasal dari slang Bahasa Inggris yang berarti “manggung”. Dalam istilah ekonomi dapat berarti “pekerjaan untuk waktu tertentu.” Beliau memaparkannya secara daring melalui aplikasi Zoom Meeting yang diikuti oleh 50 peserta online dan 20 peserta offline. Karena memang workshop ini menggunakan system hybrid, mengingat pandemi masih juga belum berakhir.
Dilanjutkan dengan penyampaian materi dasar terkait entrepreneur oleh Ibu Ika Laksi Mustikaningrat, S. Ak. Beliau menyampaikan bahwa ada beberapa hal yang harus dipersiapkan untuk menjadi seorang entrepreneur adalah perubahan diri (70%), persiapan pengetahuan (10%) dan persiapkan keahlian (10%). Sehingga beliau menamai dengan istilah intrapreneur bukan entrepreneur. Beliau juga berpesan kepada BEM STAI Al Fithrah dan UKM CEKA, untuk mengadakan kegiatan-kegiatan lanjutan dari workshop ini seperti praktik dan menjaga pola pikir tentang transformasi digital. Agar para mahasiswa khususnya memiliki skill yang mumpuni ketika terjun kedunia masyarakat.
Setalah Ishoma, diskusi santai dengan Bapak Eko Sumargo, S.T dilancarkan. Beliau menyampaikan pentingnya branding pada era digital ini. Dengan analogi serta contoh-contoh yang diberikan secara langsung dari beberapa proyek meganya beliau, audiens merasa sangat antusias. Hingga terbius kedalam diskusi hangat yang menyulut semangat berentrepreneur. Bahkan ada satu audiens yang memberikan runtutan pertanyaan yang sangat spektakuler baik tentang branding itu sendiri hingga isu yang sedang berkembang yakni start up bussines. Karena memang pada dasarnya bapak Eko Sumargo adalah seorang expert digital marketing consultan yang sudah menggarap berbagai jenis mega proyek pemerintahan hingga perusahan Internasional.
Bapak Anindito Wisnu, seorang art director dan illustrator dikenal dengan kemampuannya membuat karya yang spektakuler hanya dengan bermodalkan kertas dan pensil saja melanjutkan pematangan teori-teori sebelumnya dengan materi mengenai “kiat-kiat memulai sesuatu yang berkaitan dengan kemampuan diri sendiri khususnya”. Selft Poisitonin menjadi salah satu point dalam materi beliau. Dalam ilmu marketing dikenal istilah Positioning yang artinya bagaimana menempatkan brand image produk pada pikiran konsumen, sehingga merek tersebut berada pada urutan nomer satu di dalam benak konsumen, dan selalu diingat oleh konsumen, sehingga kalau konsumen ingin membeli produk akan selalu memilih produk yang mereknya telah dia kenal. Setiap produsen atau penjual akan selalu berusaha keras untuk melakukan positioning dengan baik agar produknya dapat mencapai Mind Share dan Heart Share kepada setiap konsumen.
Tidak hanya materi tentang digital marketing, workshop ini juga diadakan dengan agenda praktikum menggunakan media digital sebagai sarana dalam berentrepreneur, dibimbing langsung oleh mentor yang sudah kompeten dibidangnya yakni Bu Dewi Mulya A.K seorang Koor Bidang Bisnis dan Usaha-Relawan Nusantara Surabaya.
Acara pada hari pertama ini kemudian ditutup dengan doa bi haqq al faatihah yang dipimpin oleh Kak Sahlan selaku ketua UKM CEKA dan dipungkasi dengan acara foto bersama peserta yang hadir secara luring.