Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI) Jawa Timur
Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI) Jawa Timur merupakan wadah bagi para pakar ekonomi syariah dalam mengembangkan secara nyata kemandirian masyarakat Jawa Timur. Secara nasional, IAEI adalah organisasi profesi terbesar di Indonesia yang berfokus pada pengembangan ekonomi Islam.
Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia didirikan pada Konvensi Nasional Ahli Ekonomi Islam di Istana Wakil Presiden Republik Indonesia, Jakarta, pada 3–4 Maret 2004. Sementara itu, IAEI Jawa Timur resmi dikukuhkan melalui Surat Keputusan (SK) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) IAEI Nomor 049/SK/DPP-IAEI/III/2017 tentang Susunan Pengurus Dewan Pimpinan Wilayah Jawa Timur Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia 2017–2021 tertanggal 16 Maret 2017.
Saat ini, IAEI Jawa Timur hendak memasuki periode kepengurusan ketiga. Sebelumnya, DPW IAEI Jawa Timur periode 2021–2025 telah dibentuk dan ditetapkan melalui SK DPP IAEI Nomor 058/SK/DPP-IAEI/IX/2021 tentang Susunan Pengurus Dewan Pimpinan Wilayah Jawa Timur Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia 2021–2025 tertanggal 17 September 2021.
IAEI Jawa Timur memiliki misi sebagai berikut:
- Memberikan kontribusi nyata melalui pemikiran konstruktif maupun aksi riil dalam pembangunan ekonomi Jawa Timur yang berkeadilan.
- Menyiapkan sumber daya manusia Jawa Timur yang berkualitas di bidang ekonomi dan bisnis syariah melalui pendidikan dan pelatihan.
- Membangun sinergi antara dunia usaha, lembaga pendidikan, pemerintah, dan masyarakat dalam membumikan ekonomi syariah di Jawa Timur.
- Membangun jaringan dengan lembaga-lembaga nasional dan internasional dalam bidang pengembangan ekonomi syariah.
- Melakukan pengkajian dan penelitian bidang ekonomi syariah untuk kemandirian masyarakat Jawa Timur.
- Mengembangkan inisiatif lokal dalam membangun kemandirian masyarakat.

Musyawarah Wilayah II DPW IAEI Jawa Timur
Musyawarah Wilayah (Muswil) II DPW IAEI Jawa Timur dibuka oleh Dr. Khairunnisa Musari, M.MT., selaku Ketua Tim Formatur Musyawarah Wilayah. Dalam sambutannya, beliau menjelaskan bahwa Musyawarah Wilayah dibagi menjadi dua pleno, yaitu:
- Pleno pertama, penyampaian Laporan Pertanggungjawaban Ketua DPW IAEI Jawa Timur 2021–2025.
- Pleno kedua, pemilihan Ketua dan Sekretaris DPW IAEI Jawa Timur 2025–2029.
Pada Pleno Pertama, Dr. Iskandar Ritonga, M.Ag., menyampaikan berbagai kegiatan yang telah dilaksanakan oleh IAEI Jawa Timur, baik yang diinisiasi oleh DPW maupun Komisariat, selama periode 2021 hingga 2025.
Pada tahun 2021, total kegiatan yang diselenggarakan sebanyak 12 kegiatan. Tahun 2022 mencapai puncak dengan 50 kegiatan. Namun, pada tahun 2023 mengalami penurunan menjadi 7 kegiatan, kemudian meningkat kembali pada tahun 2024 dengan 19 kegiatan, dan hingga Oktober 2025 telah terlaksana 9 kegiatan. Dengan demikian, total kegiatan sepanjang periode 2021–2025 mencapai 97 kegiatan, seluruhnya didanai secara mandiri oleh para penyelenggara.
Selanjutnya, Dr. Khairunnisa Musari, M.MT., yang juga menjabat sebagai Sekretaris I DPW IAEI Jawa Timur periode 2021–2025, menambahkan bahwa Komisariat yang paling aktif di Jawa Timur adalah Komisariat IAEI Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
Pengakuan atas aktivitas Program Studi Ekonomi Syariah Fakultas Agama Islam (FAI) UMM yang konsisten menggunakan logo IAEI pada hampir setiap kegiatan menjadi contoh yang baik. Hal ini diharapkan dapat diadopsi dan ditiru oleh Komisariat lainnya di Jawa Timur, mengingat seluruh Komisariat IAEI memang dituntut untuk berkolaborasi, bersinergi, dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan akademik di tingkat program studi, fakultas, hingga universitas.
Daftar Komisariat yang Hadir
Adapun Komisariat IAEI yang hadir berasal dari berbagai perguruan tinggi di Jawa Timur, antara lain:
Universitas Airlangga, Universitas Trunojoyo Madura (UTM), UIN KHAS Jember, Universitas Hasyim Asy’ari (UNHASY) Tebuireng Jombang, Universitas Negeri Surabaya (UNESA), Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor, Universitas Hayam Wuruk Perbanas, UIN Sunan Ampel Surabaya, Universitas Yudharta Pasuruan, IAI Al Khairat Pamekasan, Universitas Ibrahimy Situbondo, Universitas KH. Mukhtar Syafaat Blokagung Banyuwangi, UIN Kiai Ageng Muhammad Besari Ponorogo, Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI) Gresik, Universitas Islam Syarifuddin Lumajang, Universitas Islam Darul Ulum (UNISDA) Lamongan, Universitas Islam Ibrahimy Banyuwangi (UNIIB), Institut Al-Fithrah Surabaya, Universitas Islam Zainul Hasan (UNZAH) Genggong, Universitas Islam Lamongan (UNISLA), Universitas Muhammadiyah (UNMUH) Jember, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (UMSIDA), STAINU Madiun, STEI Kanjeng Sepuh Gresik, UIN SATU Tulungagung, Universitas Sunan Giri (UNSURI) Surabaya, UIN Syekh Wasil Kediri, UMM, STAI Muhammadiyah Tulungagung, INSURI Ponorogo, dan STAI Al-Utsmani Bondowoso.
Selain itu, turut hadir perwakilan dari beberapa universitas yang berkeinginan untuk mendirikan Komisariat IAEI, seperti Universitas Islam KH. Achmad Muzakki Syah (UNIKHMAS), STAI Darul Ulum Banyuwangi, Universitas Qomaruddin Gresik, Sekolah Tinggi Islam Blambangan Banyuwangi, dan UPN Veteran Surabaya.
Harapan ke Depan
Besar harapan bahwa duet Ketua dan Sekretaris DPW IAEI Jawa Timur yang berasal dari kampus di bawah dua kementerian — Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) serta Kementerian Agama (Kemenag) — mampu menjembatani dan mengharmonikan para aktivis ekonomi dan keuangan syariah dari berbagai perguruan tinggi, baik di kota besar maupun kecil.
Selain itu, kepemimpinan baru diharapkan dapat menggerakkan kolaborasi lintas kampus, baik yang berada di bawah naungan Kemendiktisaintek maupun Kemenag, untuk bersama-sama memajukan pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Jawa Timur, Indonesia, dan dunia.
