Surabaya-Perpustakaan Institut Al Fithrah (IAF) Surabaya dalam menyongsong era Society 5.0 mengadakan kegiatan Bincang Santai Referensi Digital Perpustakaan yang mengusung tema ” Perpustakaan di Era Digital: Pintu Akses Segala Ilmu Menuju Society 5.0” pada Rabu, 26 Februari 2025. Bertempat di ruang Perpustakaan Lantai 4 Institut Al Fithrah (IAF) Surabaya, kegiatan tersebut bertujuan sebagai sebuah wadah untuk meningkatkan kemampuan literasi mahasiswa diberbagai bidang. Khusus pada edisi perdana Bincang Santai mendiskusikan pemanfaatan aplikasi Mendeley yang merupakan aplikasi manajemen referensi dan jaringan sosial akademik yang membantu peneliti, mahasiswa, dan akademisi dalam mengelola, menyimpan, serta membagikan referensi penelitian mereka.
Dibuka oleh Ficky Dewi Ixfina, M.Pd., selaku Kepala Perpustakaan Institut Al Fithrah (IAF) Surabaya, Bincang Santai ini diikuti oleh mahasiswa dari berbagai jurusan dan semester yang penuh dengan antusiasnya. Dalam kesempatan tersebut Ficky Dewi Ixfina, M.Pd., juga menyampaikan bahwa Perpustakaan bukan lagi sekadar tempat menyimpan buku, tetapi telah bertransformasi menjadi pusat akses ilmu pengetahuan yang terintegrasi dengan teknologi digital.
Dilanjutkan dengan diskusi santai dan terbuka oleh Lutfiyan Nurdianah, M.Pd., dosen tetap Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Institut Al Fithrah (IAF) Surabaya. Pertama, beliau membimbing mahasiswa untuk mengenal aplikasi Mendeley, dengan mengarahkan mengunduh aplikasi, registrasi dan sebagainya. Dalam kesempatan emas ini, para mahasiswa sangat antusias. Terlihat dengan beberapa mahasiswa yang sudah mampu dan belum mampu menginstal aplikasi tersebut. Secara terbuka mereka juga melakukan tutor sebaya dengan arahan dari sharing person Lutfiyan Nurdianah, M.Pd., dan juga dibantu oleh Ficky Dewi Ixfina, M.Pd

Kegiatan berjalan dengan lancar, para mahasiswa berdiskusi terbuka baik cara menggunakan fitur-fitur Mendeley hingga membahas manfaatnya dalam mempermudah penyusunan referensi dan daftar pustaka. Mereka saling berbagi pengalaman dalam mengelola literatur akademik serta berdiskusi tentang tantangan yang sering dihadapi dalam penulisan karya ilmiah. Selain itu, sesi praktik langsung juga semakin meningkatkan pemahaman mereka terhadap fitur-fitur Mendeley, seperti penyimpanan referensi berbasis cloud, anotasi PDF, serta kolaborasi dalam grup riset. Antusiasme peserta terlihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan serta keaktifan mereka dalam mencoba berbagai fitur secara langsung. Dengan adanya kegiatan ini, mahasiswa diharapkan semakin terampil dalam menggunakan Mendeley untuk mendukung penelitian dan penulisan akademik mereka.
Dalam clossing statement Ficky Dewi Ixfina, M.Pd., juga menyampaikan untuk menjadikan perpustakaan sebagai rumah kedua bagi mahasiswa. Beliau menekankan bahwa perpustakaan bukan hanya tempat untuk membaca dan mencari referensi, tetapi juga ruang bagi mahasiswa untuk berdiskusi, mengembangkan wawasan, serta meningkatkan keterampilan akademik.
SLF/SNM.