Pendidikan, Agama, dan Adab: Kesan Mendalam Wali Wisudawan di Wisuda ke-14 Institut Al Fithrah

Pendidikan, Agama, dan Adab: Kesan Mendalam Wali Wisudawan di Wisuda ke-14 Institut Al Fithrah

Surabaya — Momen Wisuda ke-14 Institut Al Fithrah Surabaya pada Sabtu, 25 Oktober 2025, tidak hanya menjadi kebahagiaan bagi para wisudawan, tetapi juga bagi para orang tua (wali wisudawan) yang turut menyaksikan keberhasilan putra-putrinya menuntaskan pendidikan tinggi. Suasana haru dan bangga terasa di setiap sudut aula tempat acara berlangsung, diiringi lantunan shalawat dan doa yang menambah khidmat prosesi wisuda.

Salah satu wali wisudawan menyampaikan kesan mendalam terhadap proses pendidikan yang dijalani anaknya di Institut Al Fithrah. “Alhamdulillah, saya memandang sangat baik. Sisi baiknya banyak sekali. Bagi saya tidak sama dengan yang lain dan sangat istimewa. Dari pendidikan, agama, tata krama, dan taat pada orang tua. Saya dan sekeluarga sangat bahagia sekali ketika anak saya menempuh pendidikan di Institut Al Fithrah ini,” ungkapnya dengan penuh rasa syukur.

Ucapan tersebut menggambarkan kebanggaan sekaligus apresiasi terhadap sistem pendidikan di Institut Al Fithrah yang tidak hanya berfokus pada capaian akademik, tetapi juga pada pembentukan karakter dan nilai-nilai religius. Integrasi antara ilmu pengetahuan dan akhlak menjadi ciri khas yang dirasakan langsung oleh para mahasiswa dan keluarganya.

Wisuda ke-14 ini menjadi bukti konsistensi Institut Al Fithrah dalam mencetak generasi santri intelektual yang berakhlakul karimah. Tidak hanya menghasilkan lulusan yang kompeten di bidangnya, tetapi juga memiliki dasar spiritual dan moral yang kuat — sesuai dengan visi kampus dalam mewujudkan insan berilmu, beradab, dan berdaya guna bagi masyarakat.

Sebagai penutup acara, Rektor Institut Al Fithrah, Dr. H. Rosidi, M.Fil.I, menyampaikan pesan mendalam kepada para wisudawan. “Wisuda bukanlah sebuah akhir, namun sebuah awal untuk kehidupan yang sesungguhnya. Yang kedua, sebagai awal dari ilmu baru, seperti Imam Syafi’i, semakin belajar semakin saya tahu betapa bodohnya saya. S1 di atasnya masih ada tantangan di atasnya. Tetap belajar di manapun berada, baik di pendidikan formal maupun langsung di kehidupan masyarakat,” tutur beliau. Pesan tersebut menjadi pengingat bahwa perjalanan ilmu tidak berhenti di bangku kuliah, tetapi terus berlanjut dalam dinamika kehidupan nyata, di mana para lulusan diharapkan mampu membawa nilai-nilai keilmuan, keislaman, dan kemanusiaan ke tengah masyarakat.

author

Kampus Al Fithrah

Institut Al Fithrah Surabaya. Mendalamkan Spiritualitas Meluaskan Intelektualitas.