Surabaya, 23 Juni 2025 – Dalam upaya meningkatkan kualitas dan kuantitas publikasi ilmiah mahasiswa, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Institut Al Fithrah Surabaya menyelenggarakan seminar bertajuk “Konversi Karya Ilmiah Skripsi ke Jurnal Ilmiah”. Acara ini berlangsung pada Senin, 23 Juni 2025, bertempat di Aula lantai 4, dan dihadiri oleh mahasiswa tingkat akhir.
Seminar ini dibuka secara resmi oleh Ketua LPPM Institut Al Fithrah, Moh. Arifin, M.SE.I, yang sekaligus menjadi penyelenggara utama kegiatan. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan urgensi seminar ini dalam konteks budaya akademik dan peningkatan daya saing lulusan di era digital dan keterbukaan informasi. Menurutnya, konversi skripsi ke jurnal bukan sekadar formalitas, tetapi merupakan bagian dari proses transformasi ilmu yang berdampak luas.
“Kita tidak hanya mendorong mahasiswa menulis, tetapi juga mentransformasikan pengetahuan mereka agar dapat diakses, dikaji, dan dikembangkan lebih lanjut oleh komunitas ilmiah yang lebih luas,” ujar Arifin.
Beliau juga menegaskan bahwa publikasi karya ilmiah merupakan indikator penting dalam pemeringkatan institusi, serta menjadi bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya pada aspek penelitian dan publikasi. Oleh sebab itu, LPPM Institut Al Fithrah berkomitmen untuk terus mengadakan kegiatan serupa secara berkala.
Seminar ini menghadirkan narasumber utama Abdulloh Hanif, M.Fil.I, seorang akademisi muda yang telah banyak mempublikasikan karya di berbagai jurnal nasional dan internasional. Dalam paparan materinya, Hanif menyampaikan tahapan-tahapan penting dalam mengubah skripsi menjadi artikel jurnal yang layak terbit, mulai dari pemilihan topik yang relevan, penyederhanaan struktur, hingga penyesuaian gaya bahasa dan teknik penulisan.
“Jurnal ilmiah bukan skripsi yang dipendekkan. Ia adalah produk baru dengan format yang lebih ringkas, tajam, dan berorientasi pada kontribusi terhadap bidang ilmu,” jelas Hanif.

Beliau juga menekankan pentingnya etika publikasi ilmiah, termasuk menghindari plagiarisme, memahami ketentuan penulisan sitasi dan daftar pustaka sesuai standar (APA, MLA, Chicago, dll), serta mengenali jurnal-jurnal bereputasi yang sesuai dengan bidang ilmu masing-masing.
Selain itu, Hanif memberikan simulasi langsung terhadap salah satu karya mahasiswa, menunjukkan bagaimana proses penyaringan dan reformulasi latar belakang masalah, rumusan masalah, hingga pembahasan agar sesuai dengan karakteristik artikel ilmiah. Interaksi ini disambut antusias oleh para peserta yang terlihat aktif bertanya dan berdiskusi.
Acara ini dimoderatori oleh Abdul Majid Toyyibi, M.E, dosen sekaligus penulis produktif di bidang ekonomi dan perbankan syariah. Dalam pengantarnya, Toyyibi menekankan pentingnya sinergi antara mahasiswa, dosen pembimbing, dan institusi dalam proses konversi skripsi ke jurnal. Beliau juga menyampaikan bahwa publikasi bukan hanya keharusan administratif untuk kelulusan, tetapi lebih sebagai warisan intelektual seorang mahasiswa kepada masyarakat ilmiah.
“Ilmu tidak semestinya berhenti di meja dosen atau lemari perpustakaan. Ia harus mengalir, dibaca, dikritisi, dan dikembangkan,” ucapnya dengan penuh semangat.
Diskusi yang dipandu Abdul Majid Toyyibi berjalan dinamis dan menyentuh berbagai aspek praktis. Salah satu peserta, mahasiswa Prodi Pgmi, menanyakan tentang kendala teknis dalam mengakses jurnal nasional terakreditasi. Narasumber dan moderator secara lugas memberikan solusi, termasuk memanfaatkan akses portal seperti SINTA, DOAJ, dan Google Scholar, serta pentingnya membangun jaringan riset melalui kolaborasi dosen-mahasiswa.

Menutup kegiatan seminar, Ketua LPPM Moh. Arifin kembali menyampaikan bahwa seminar ini bukanlah akhir, tetapi awal dari rangkaian program yang lebih luas. Pihak LPPM berencana untuk membentuk Klinik Publikasi Ilmiah Mahasiswa yang akan membimbing secara intensif mahasiswa dalam proses penulisan artikel, mulai dari drafting, editing, hingga pengajuan ke jurnal.
“Kami ingin menciptakan kultur akademik yang hidup di Institut Al Fithrah. Mahasiswa bukan hanya konsumen ilmu, tapi juga produsen gagasan yang siap bersaing di tingkat nasional bahkan global,” pungkas Arifin.
Rangkaian seminar diakhiri dengan penyerahan sertifikat kepada narasumber dan moderator, serta sesi foto bersama seluruh peserta. Para peserta mengaku sangat terbantu dengan adanya seminar ini, dan berharap kegiatan serupa dapat terus dilanjutkan dengan tema-tema pengembangan akademik lainnya.
Dengan terselenggaranya seminar ini, diharapkan Institut Al Fithrah Surabaya dapat melahirkan lulusan-lulusan yang tidak hanya cakap secara akademik, tetapi juga produktif dalam kontribusi ilmiah. Konversi skripsi ke jurnal bukan lagi tantangan, tetapi peluang bagi setiap mahasiswa untuk menapaki dunia riset dan publikasi secara serius dan berkelanjutan.