Wisuda Institut Al Fithrah Surabaya berhasil diadakan pada hari Sabtu, 9 November 2024 yang bertempat di Gedung PDAM Surya Sembada Surabaya. Serta diwarnai dengan orasi ilmiah yang dibawakan oleh tamu special Wisuda IAF XIII, “setelah wisuda ada 3 hal yang wajib dilakukan oleh wisudawan IAF,” ujar Profesor Dr. Muhammad Nuh DEA selaku mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia dalam Wisuda XIII Institut Al Fithrah Surabaya tahun akademik 2023/2024. Menurut Prof. Muhammad Nuh, menjadi wisudawan harus melakukan 3 hal sebagai bentuk rasa Syukur pada Allah SWT.
“Saudara-saudara sekalian, setelah lulus ada 3 hal yang wajib kalian lakukan. Pertama, tentunya menyiapkan studi lanjut. Kedua, bekerja dan yang ketiga ialah menikah. Pastinya jangan jadi yang keempat, yaitu menganggur.” Ujar Prof. Nuh dengan penuh semangat. “Sebagai bentuk rasa Syukur kalian yang memiliki kesempatan berpendidikan, tidak masalah kalian langsung mengadakan pernikahan sesama alumni Institut Al Fithrah.”
Dalam orasi yang bertemakan, “Kewajiban wisudawan Intitut Al Fitrah setelah lulus”, Prof. Nuh menyarankan para wisudawan untuk memanfaatkan ilmu yang telah didapatnya selama berpendidikan di Institut Al Fithrah. Ia menggarisbawahi bahwa para lulusan dianjurkan untuk selalu menambah ilmu dengan merencanakan studi lanjut.
Lebih lanjut, Prof. Nuh mengingatkan bahwa menimba ilmu wajib dilakukan hingga liang lahat. Ia menganalogikannya pada kisah Nabi Musa yang diperintah oleh Allah SWT belajar pada Nabi Khidir. “Meskipun sulit dalam menemukan Nabi Khidir, Nabi Musa tetap berusaha mencarinya bersama Yusa salah satu muridnya. Perjuangan seorang Rasul yang belajar kepada seorang yang bukan Rasullah, patut kita tiru.”
Orasi ilmiah ini dihadiri oleh 61 wisudawan dari berbagai program studi di IAF, serta keluarga, tamu undangan, dan keluarga ndalem pondok pesantren Assalafi Al Fithrah Surabaya yang turut merayakan pencapaian akademik wisudawan. Acara wisuda ini juga diisi dengan pemberian penghargaan kepada lulusan terbaik dari masing-masing program studi, yang menjadi penantian hampir seluruh hadirin dalam acara yang khidmat tersebut.
Sebagai penutup, Prof. Nuh menegaskan, “Selalulah merasa haus akan ilmu. Karena ilmu dapat mengubah duniamu, hingga dunia orang lain. Ikutilah jejak Nabi Musa yang belajar pada seorang yang bukan Rasul dan Ululazmi, karena ilmu tidak memandang pangkat. Semangat berjuang menjadi pelajar sejati!”