STAI Al Fithrah Gelar Wisuda ke-7

2 minutes, 27 seconds Read

Surabaya- Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al Fithrah Surabaya kembali menggelar Rapat Senat Terbuka dalam rangka Wisuda ke-7 Sarjana Strata Satu STAI Al Fithrah, Surabaya. Acara wisuda selain dihadiri oleh para wisudawan/i serta para wali santri juga dihadiri oleh para undangan dari kalangan kampus rekanan STAI Al Fithrah, sekolah rekanan, para habaib, pengurus PWNU Jawa Timur, Jamaah Al Khidmah, serta para tokoh pendidikan di Jawa Timur.

Dalam acara yang dihelat di Auditorium STAI Al Fithrah, Surabaya (27/10/18), acara wisuda dimulai dengan pengiriman alfatihah dan pembacaan salawat fi hubbi sebagai ciri khas keluarga besar Pondok Pesantren Assalafi Al Fithrah. Setelah pembacaan salawat fi hubbi yang dipimpin oleh Habib Mustafa al-Jufri dari Surabaya, Acara dilanjutkan dengan prosesi wisuda ke-7 STAI Al Fithrah, Surabaya. Pada wisuda kali ini, STAI Al Fithrah mewisuda sebanyak 59 wisudawan-wisudawati yang terdiri dari mahasiswa/i Program Studi Manajemen Pendidikan Islam (MPI), mahasiswa/i Program Studi Ilmu al-Qur’an dan Tafsir (IQT), dan mahasiswa/i Program Studi Akhlak dan Tasawuf (AT). Pada wisuda ke-7 ini, wisudawan terbaik diperoleh oleh Siti Masruroh dari Prodi IAT  dengn IPK 3.41, Musarofah dari Prodi AT dengan IPK 3.53, dan Arini Uswatul Hasana dari Prodi MPI  dengan IPK 3.47.

Dalam sambutannya, Ketua STAI Al Fithrah Surabaya, drg. Jusuf Syamsudin, Sp.Ort.K., menyampaikan bahwa hendaklah para wisudawan-wisudawati STAI Al Fithrah tidak berpuas diri dalam mengembangkan diri. “Kelak, di manapun kalian, punyalah jiwa untuk mengembangkan diri dan semangat mencari ilmu”, begitu ulasnya. Dalam acara yang juga dihiasi dengan nyanyian Yalal Wathon oleh Paduan Suara STAI Al Fithrah tersebut, Koordinator Lima Pilar Al Fithrah, Wawan Setiawan, yang juga pernah menjabat sebagai Ketua Ikatan Notaris Indonesia (INI) mengingatkan harapan keluarga besar Al Fithrah terutama pendiri STAI Al Fithrah terhadap para lulusan Al Fithrah yaitu untuk terus menjadi manfaat bagi sesama di area manapun berada, “semoga dengan begitu guru kita ridho terhadap kita”. Tungkasnya.

Dalam wisuda ke-7 ini, orasi ilmiah diisi oleh Professor Masdar Hilmy, Koordinator Kopertais 4 Surabaya sekaligus Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya. Dalam orasinya, Prof. Masdar menyampaikan orasi ilmiah dengan judul “Tantangan Pendidikan Islam Menghadapi Era Revolusi Industri 4.0”. Ia mengingatkan bahwa dunia sekarang ini dilanda sebuah revolusi industri baru yang dikenal dengan revolusi industri 4.0. “revolusi kali ini seperti tsunami, kalau tidak siap kita akan tergilas”. Untuk itu pendidikan Islam harus siap menghadapinya. Langkah ini dalam tataran operasional ditempuh dengan dua langkah pertama merevolusi metodologi pembelajaran dan kedua adalah dengan merubah konten atau isi dari pendidikan itu sendiri. Secara metodologi, saat ini sudah saatnya pendidikan Islam memanfaatkan perkembangan IT yang ada dengan melakukan e-learning dengan memanfaatkan aplikasi-aplikasi yang bisa digunakan untuk pembelajaran. Sedangkan secara konten adalah merevolusi konten pendidikan kita untuk tidak dihadirkan secara konvensional tapi juga adabtable terhadap perkembangan isu-isu kekinian dengan berpijak pada tradisi Islam yang baik. “Al Fithrah menurut saya punya kemampuan untuk hal tersebut! Dengan melihat bagaimana Al Fithrah mengembangkan sistem pendidikan Islamnya saya yakin kita akan dapat memberi warna secara positif dalam dimensi revolusi industri 4.0 ini”. Acara wisuda kemudian ditutup dengan doa oleh Habib Alkaf dari Surabaya. (Iks)

author

Kampus Al Fithrah

Institut Al Fithrah Surabaya. Mendalamkan Spiritualitas Meluaskan Intelektualitas.

Similar Posts